Posted by Admin Pemkab | 2022-07-07 03:22:15 | 3535 kali dibaca
by Admin Pemkab 2022-07-07 03:22:15 3535
Badan kesehatan dunia, WHO (World Healt Organization) menganjurkan mengkonsumsi garam tidak lebih dari 5 gram per hari atau setara dengan 2000mg (natrium/sodium) atau satu sendok teh garam. Menurut WHO, konsumsi garam untuk anak usia 1-3 tahun tidak boleh lebih dari 2 gram per hari atau setara dengan 0.8 gram sodium, konsumsi garam untuk anak usia 4-6 tahun tidak boleh lebih dari 3 gram garam atau setara dengan 1.2 gram sodium per hari dan konsumsi garam untuk anak usia 7-10 tahun tidak boleh lebih dari 5 gram garam atau setara dengan 2 gram sodium perhari.
Mengkonsumsi garam dalam jumlah berlebih tidak baik untuk kesehatan dan mengakibatkan penyakit seperti hipertensi, diabetes, stroke, gagal jantung dan gagal ginjal. Garam dapat membuat tekanan darah naik seiring dengan jumlah garam yang dikonsumsi. Peningkatan garam yang berlebih juga dapat mengganggu kerja insulin dalam darah. Resiko pengentalan darah juga dapat terjadi diakibatkan oleh konsumsi garam yang kemudian akan beresiko stroke. Garam yang berlebihan juga dapat meningkatkan resiko gagal jantung dan gagal ginjal karena beban organ dalam tubuh menjadi meningkat.
Cara mengurangi asupan garam yang berlebih adalah dengan pemilihan makan seperti mengurangi asupan sodium harian dan memberikan nutrisi bagi tubuh dari sumber yang lebih segar. Memilih alternatif lain dari garam juga dapat mengurangi asupan garam berlebihan, seperti menggunakan monosodium glutamate. Monosodium glutamate mengandung kadar sodium lebih rendah disbanding garam dapur dan tetap memberikan rasa umami.
Banyak sekali mitos seputar MSG yang beredar di masyarakat Indonesia seperti MSG menyebabkan kebodohan, menyebabkan darah tinggi dan menyebabkan kanker. Faktanya tidak ada penelitian yang mengatakan bahwa MSG menyebabkan gangguan otak. MSG juga tidak menyebabkan kerusakan sel saraf. Senyawa Asam Glutamat yang terkandung dalam MSG justru berperan dalam pembentukan memori. Rasa MSG yang umami juga bersifat self limiting yang dapat mencegah terjadinya konsumsi MSG yang berlebihan. Kesimpulannya, MSG tidak menunjukkan adanya bahaya terhadap sistem otak jika dikonsumsi dalam batas normal.
Mitos lain seputar MSG adalah MSG dapat menyebabkan darah tinggi atau Hipertensi. Kenyataannya, tidak ada penelitian yang menyatakan MSG dan menjelaskan mekanismenya dalam menyebabkan Hipertensi. Faktor penyebab utama hipertensi adalah genetik (Hipertensi Essensial). Faktor resiko lainnya penyebab Hipertensi adalah konsumsi garam dapur berlebihan, merokok dan gaya hidup tidak aktif. Beberapa orang juga percaya bahwa MSG dapat menyebabkan kanker. Faktanya, pada penelitian yang dilakukan oleh FDA menyebutkan bahwa kandungan MSG tidak terbukti dapat memicu kanker dalam tubuh. Meskipun begitu, MSG sebaiknya tetap dikonsumsi dalam batas normal.
Sumber:
dr. Kevin Mak, webinar katadata “Peran umami dalam mewaspadai asupan garam berlebih untuk hidup lebih sehat”